Jatilawang, Banyumas July 11, 2025

Bekali Guru, Siapkan Generasi Digital: Gema Workshop " Deep Learning "

#Tahunajaranbaru

Jatilawang - Dalam sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi pendidik di era digital, telah diselenggarakan workshop inspiratif yang diikuti oleh para Bapak dan Ibu Guru dari SMK Wijayakusuma Jatilawang dan SMK Dipo Negoro 2 Rawalo. Mengusung tema krusial "Pendekatan Pembelajaran Mendalam", workshop ini menghadirkan narasumber Ibu Erni Pudji Astuti, S.Pd., M.Pd., yang menekankan bahwa kunci untuk menyiapkan generasi masa depan terletak pada pola pikir para pendidiknya.

Fokus utama acara ini adalah menjembatani pemahaman teknologi canggih seperti deep learning dengan pola pikir bertumbuh (growth mindset), sebuah bekal esensial bagi para guru untuk membimbing siswa mereka secara efektif.

whatsapp image 2025 07 11 at 15 21 26 1

Memahami Tantangan Masa Depan: Sekilas tentang Deep Learning

Dalam sambutannya Juga Kepala Cabang dinas X dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Agus susilo.S.Pd.M.Pd menguraikan deep learning sebagai cabang teknologi yang meniru cara kerja otak manusia. Ini adalah kekuatan di balik kecerdasan buatan yang kita temui sehari-hari. Beliau menekankan pentingnya bagi para guru untuk memahami lanskap teknologi ini, bukan untuk menjadi ahli dalam semalam, tetapi untuk mengerti dunia yang akan dihadapi oleh siswa-siswa mereka kelak.

Para guru diajak untuk menyadari tantangan dalam mempelajari bidang ini, seperti:

  • Konsep matematika yang kompleks.
  • Sifatnya yang trial-and-error, di mana kegagalan model adalah hal biasa.
  • Perkembangannya yang sangat pesat.

Pemahaman ini krusial agar guru dapat membimbing dan memotivasi siswa dengan lebih baik ketika mereka menghadapi kesulitan dalam mempelajari teknologi.

whatsapp image 2025 07 11 at 15 21 26


Growth Mindset: Alat Paling Ampuh di Kotak Perkakas Guru

Pesan inti dari workshop ini adalah bagaimana growth mindset menjadi alat bantu paling fundamental bagi seorang pendidik. Seseorang dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan dan kemampuan dapat terus dikembangkan melalui usaha dan dedikasi. Ini adalah kebalikan dari fixed mindset, yang menganggap kemampuan adalah bakat bawaan.

Bagi para guru dari SMK Wijayakusuma Jatilawang dan SMK Dipo Negoro 2 Rawalo, workshop ini menggarisbawahi bagaimana growth mindset dapat diaplikasikan dalam pengajaran:

  1. Mengajarkan Siswa bahwa Kegagalan adalah Data. Guru dengan growth mindset tidak akan menghakimi kegagalan siswa. Sebaliknya, mereka akan membingkai kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Mereka dapat mengajarkan siswa untuk bertanya, "Apa yang bisa kita pelajari dari kesalahan ini?" Ini sangat relevan dalam proyek-proyek teknologi di mana iterasi dan perbaikan adalah kunci.
  2. Merancang Pembelajaran yang Berorientasi pada Proses. Dengan pola pikir bertumbuh, fokus pengajaran bergeser dari sekadar "hasil akhir yang benar" menjadi "penghargaan terhadap usaha dan proses". Guru didorong untuk mengapresiasi keberanian siswa dalam mencoba hal-hal sulit, bukan hanya nilai ujian mereka.
  3. Membangun Budaya Umpan Balik yang Konstruktif. Workshop ini menekankan peran guru dalam menciptakan lingkungan kelas yang aman, di mana siswa berani bertanya, berbagi ide, dan menerima masukan dari guru maupun teman sebayanya tanpa merasa dihakimi.
  4. Menjadi Teladan sebagai Pembelajar Seumur Hidup. Di dunia yang terus berubah, guru adalah garda terdepan. Dengan menunjukkan semangat untuk terus belajar hal-hal baru (seperti deep learning), para guru menjadi contoh nyata dari growth mindset bagi siswa-siswinya.

Kesimpulan: Guru sebagai Katalisator Generasi Tangguh

Workshop yang dipandu oleh Ibu Erni Pudji Astuti ini meninggalkan pesan yang mendalam bagi para pendidik yang hadir. Fondasi untuk melahirkan generasi yang siap menghadapi masa depan—yang tangguh, adaptif, dan inovatif—ada di tangan para guru.

Dengan membekali diri mereka dengan growth mindset, para guru dari SMK Wijayakusuma Jatilawang dan SMK Dipo Negoro 2 Rawalo kini tidak hanya lebih siap untuk mengajar tentang teknologi, tetapi juga untuk menginspirasi dan mencetak generasi pembelajar seumur hidup yang tidak takut pada tantangan.

#KurikulumMerdeka

#IndineisaKuat